Selasa, 15 November 2011

Kerusakan Jalan Raya



Kerusakan Jalan


Menurut Manual Pemeliharaan Jalan No : 03/MN/B/1983 yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Bina Marga,kerusakan jalan dapat dibedakan atas :
  1. Retak (cracking)
  2. Distorsi (distortion)
  3. Cacat permukaan (disintegration)
  4. Pengausan (polished aggregate)
  5. Kegemukan (bleeding or flushing)
  6. Penurunan pada bekas penanaman utilitas (utility cut depression)
Nah yang akan saya bahas di blog ini adalah:
  • Retak
Retak yang akan saya jelaskan cuma 2 yaitu Retak Halus dan Crocodille Crack
Retak Halus
žRetak Halus memiliki ciri-ciri: Lebar retakan <= 3mm
Penyebab:
- Bahan perkerasan kurang bagus
- Perkerasan bag. Bawah permukaan tidak stabil
Perbaikan
- LATASIR
- BURAS
Crocodille Crack
žCrocodille crack memiliki ciri-ciri: Lebar retakan > 3mm
Penyebab:
- Bahan perkerasan kurang bagus
- Perkerasan bag. Bawah permukaan tidak stabil
Perbaikan
- BURDA
- BURTU
- LATASTON
  • Cacat Permukaan
Cacat Permukaan
Tampak pada gambar tersebut permukaan jalan mengalami cacat pada permukaan, disini saya menyimpulkan retak yang terjadi karena permukaan jalan yang tidak bagus. Dapat dilihat disamping dan dibagian bawah masih rata. Mungkin untuk mnengambil kesimpulan cacat pada permukaan harus kita teliti lebih lanjut.
  • Pothole
Pothole
žTerjadi karena:
  1. Campuran material lapis permukaan jelek
  2. Lapis permukaan tipis
  3. Sistem drainase jelek
  4. Retak yang tidak ditangani dengan baik.
Penanganan Pothole dapat dilakukan dengan Perbaikan Permanen (Deep Patch)
1. Membersihkan lubang
2. Membongkar lapisan pondasi sampai yanng terkuat
3. Memberi lapis Tack Coat (sebagai pengikat)
4. Mengisi dengan campuran aspal
5. Memadatkan lapisan campur sesuai kondisi sekeliling

Organisasi ,Visi, Misi, Rencana Strategis, Manajemen,Sistem Informasi

1. Organisasi

Definisi :

Terdapat beberapa teori dan perspektif mengenai organisasi, ada yang
cocok sama satu sama lain, dan ada pula yang berbeda.[1] Organisasi
pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah dimana orang-orang
berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana,
terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber
daya (uang, material, mesin, metode, lingkungan), sarana-parasarana,
data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif
untuk mencapai tujuan organisasi.[1]

Menurut para ahli terdapat beberapa pengertian organisasi sebagai
berikut.

    * Stoner mengatakan bahwa organisasi adalah suatu pola hubungan-
hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan atasan
mengejar tujuan bersama [2].
    * James D. Mooney mengemukakan bahwa organisasi adalah bentuk
setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama [3].
    * Chester I. Bernard berpendapat bahwa organisasi adalah merupakan
suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau
lebih[4].
    * Stephen P. Robbins menyatakan bahwa Organisasi adalah kesatuan
(entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah
batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar
yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau
sekelompok tujuan. [5].

Sebuah organisasi dapat terbentuk karena dipengaruhi oleh beberapa
aspek seperti penyatuan visi dan misi serta tujuan yang sama dengan
perwujudan eksistensi sekelompok orang tersebut terhadap masyarakat.
[1] Organisasi yang dianggap baik adalah organisasi yang dapat diakui
keberadaannya oleh masyarakat disekitarnya, karena memberikan
kontribusi seperti; pengambilan sumber daya manusia dalam masyarakat
sebagai anggota-anggotanya sehingga menekan angka pengangguran [1]

Orang-orang yang ada di dalam suatu organisasi mempunyai suatu
keterkaitan yang terus menerus.[1] Rasa keterkaitan ini, bukan berarti
keanggotaan seumur hidup.[1] Akan tetapi sebaliknya, organisasi
menghadapi perubahan yang konstan di dalam keanggotaan mereka,
meskipun pada saat mereka menjadi anggota, orang-orang dalam
organisasi berpartisipasi secara relatif teratur.[1]

sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Organisasi

2. Visi, Misi, Rencana Strategis

Visi sudah masuk dalam perbendaharaan Bahasa Indonesia. Menurut Kamus
Umum Bahasa Indonesia karangan  W.J.S Porwadarminta ( tahun 1976),
salah satu artinya adalah daya lihat, kemampuan untuk melihat atau
mengetahui sampai pada inti atau pokok dari sesuatu hal atau
persoalan . Visi  ditetapkan untuk  menjadi pedoman dan pendorong
organisasi untuk mencapai tujuan.

Tujuan dari penetapan visi menurut Buku Perencanaan Strategik Instansi
Pemeintah yang diterbitkan oleh Lembaga Administrasi Negara dan Badan
Pengawasan Keuangan Dan Pembangunan, tahun 2000, halaman 7-8 adalah
sebagai berikut :

        Pada hakekatnya membentuk visi organisasi adalah menggali
gambaran bersama mengenai masa depan, berupa komitmen murni tanpa
adanya rasa terpaksa. Visi adalah mental model masa depan , dengan
demikian visi harus menjadi mlilk bersama dan dijakini oleh seluruh
anggota organisasi.

Di dalam konteks kehidupan bernegara , visi memainkan peran yang
menentukan dalam dinamika perubahan lingkungan sehingga pemerintah
pada umumnya dan instansi pemerintah pada khususnya dapat bergerak
maju menuju masa depan yang lebih baik. Visi yang tepat bagi masa
depan suatu intansi pemerintah akan mampu menjadi  akselator kegiatan
intansi tersebut, termasuk perancangan rencana strategic secara
keseluruhan, pengelolaan sumber daya, pengembangan indicator kinerja,
cara pengukuran kinerja, evaluasi pengukuran kinerja, yang akan
diintegrasikan menjadi sinergi yang diperlukan oleh instansi tersebut.

Bagi suatu organisasi, tujuan penetapan visi adalah ;

    1. a.      Mencerminkan apa yang ingin dicapai sebuah organisasi.
   2. b.      Memberikan arah dan focus strategi yang jelas.
   3. c.      Menjadi perekat dan menyatukan beberapa gagasan
strategic.
   4. d.      Memiliki orientasi terhadap masa depan.
   5. e.      Menumbuhkan komitmen seluruh jajaran dalam lingkunan
organisasi.
   6. f.        Menjamin kesinambungan kepemimpinan organisasi.
   7. g.

Untuk menghasilkan visi yang baik , dimulai dari perumusan visi  yang
jelas dan mampu

   1. a.      Menarik komitmen dan menggerakkan anggota organisasi.
   2. b.      Memberikan makna bagi kehidupan anggota organisasi.
   3. c.      Membentuk suatu standar keunggulan.
   4. d.      Menjembatani keadaan sekarang dan keadaan  masa depan.

Selanjutnya dakam halaman 9, dikemukakan  bahwa walaupun sebenarnya
visi merupakan suatu impian , visi harus memenuhi kriteria ;

   1. a.      Dapat dibayangkan oleh seluruh jajaran organisasi.
( imaginable )
   2. b.      Memiliki nilai yang memang diinginkan  oleh anggota
organisasi.
   3. c.      Memungkinkan untuk dicapai
   4. d.      Terfokus pada permasalahan utama intansi agar dapat
beroperasi secara 3 E
   5. e.      Berwawasan jangka panjang dan tidak mengabaikan
perkembangan zaman.
   6. f.        Dapat dikomunikasikan dan di mengerti oleh seluruh
jajaran organisasi.

sumber :
http://soejonokarni.wordpress.com/category/13-visi-misi-dan-fungsi-re...

3. Manajemen

Pengertian Manajemen

Istilah manajemen, terjemahannya dalam bahasa Indonesia hingga saat
ini belum ada keseragaman.
Selanjutnya, bila kita mempelajari literatur manajemen, maka akan
ditemukan bahwa istilah
manajemen mengandung tiga pengertian yaitu:
Manajemen sebagai suatu proses,
1. Manajemen sebagai kolektivitas orang-orang yang melakukan aktivitas
manajemen,
2. Manajemen sebagai suatu seni (Art) dan sebagai suatu ilmu
pengetahuan (Science)

Menurut pengertian yang pertama, yakni manajemen sebagai suatu proses,
berbeda-beda definisi yang
diberikan oleh para ahli. Untuk memperlihatkan tata warna definisi
manajemen menurut pengertian
yang pertama itu, dikemukakan tiga buah definisi.
Dalam Encylopedia of the Social Sience dikatakan bahwa manajemen
adalah suatu proses dengan
mana pelaksanaan suatu tujuan tertentu diselenggarakan dan diawasi.
Selanjutnya,Hilm an mengatakan bahwa manajemen adalah fungsi untuk
mencapai sesuatu melalui
kegiatan orang lain dan mengawasi usaha-usaha individu untuk mencapai
tujuan yang sama.

Menurut pengertian yang kedua, manajemen adalah kolektivitas orang-
orang yang melakukan aktivitas
manajemen. Jadi dengan kata lain, segenap orang-orang yang melakukan
aktivitas manajemen dalam
suatu badan tertentu disebut manajemen.

Menurut pengertian yang ketiga, manajemen adalah seni (Art) atau suatu
ilmu pnegetahuan. Mengenai
inipun sesungguhnya belum ada keseragaman pendapat, segolongan
mengatakan bahwa manajemen
adalah seni dan segolongan yang lain mengatakan bahwa manajemen adalah
ilmu. Sesungguhnya
kedua pendapat itu sama mengandung kebenarannya.<1>

Menurut G.R. Terry manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja,
yang melibatkan bimbingan
atau pengarahan suatu kelompok orang-orang kearah tujuan-tujuan
organisasional atau maksud-maksud
yang nyata. Manajemen juiga adalah suatu ilmu pengetahuan maupun seni.
Seni adalah suatu
pengetahuan bagaimana mencapai hasil yang diinginkan atau dalm kata
lain seni adalah kecakapan
yang diperoleh dari pengalaman, pengamatan dan pelajaran serta
kemampuan untuk menggunakan
pengetahuan manajemen.

Menurut Mary Parker Follet manajemen adalah suatu seni untuk
melaksanakan suatu pekerjaan
melalui orang lain. Definisi dari mary ini mengandung perhatian pada
kenyataan bahwa para manajer
mencapai suatu tujuan organisasi dengan cara mengatur orang-orang lain
untuk melaksanakan apa saja
yang pelu dalam pekerjaan itu, bukan dengan cara melaksanakan
pekerjaan itu oleh dirinya sendiri.

Itulah manajemen, tetapi menurut Stoner bukan hanya itu saja. Masih
banyak lagi sehingga tak ada satu definisi saja yang dapat diterima
secara universal. Menurut James A.F.Stoner, manajemen adalah suatu
proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian
upaya anggota organisasi dan menggunakan semua sumber daya organisasi
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.[3]

sumber : http://www.scribd.com/doc/4994224/pengertian-manajemen

4. Sistem Informasi

Sistem Informasi (SI) - atau lanskap aplikasi[1] - adalah kombinasi
dari teknologi informasi dan aktivitas orang yang menggunakan
teknologi itu untuk mendukung operasi dan manajemen.[2] Dalam arti
yang sangat luas, istilah sistem informasi yang sering digunakan
merujuk kepada interaksi antara orang, proses algoritmik, data, dan
teknologi. Dalam pengertian ini, istilah ini digunakan untuk merujuk
tidak hanya pada penggunaan organisasi teknologi informasi dan
komunikasi (TIK), tetapi juga untuk cara di mana orang berinteraksi
dengan teknologi ini dalam mendukung proses bisnis.[3]

Ada yang membuat perbedaan yang jelas antara sistem informasi, dan
komputer sistem TIK, dan proses bisnis. Sistem informasi yang berbeda
dari teknologi informasi dalam sistem informasi biasanya terlihat
seperti memiliki komponen TIK. Hal ini terutama berkaitan dengan
tujuan pemanfaatan teknologi informasi. Sistem informasi juga berbeda
dari proses bisnis. Sistem informasi membantu untuk mengontrol kinerja
proses bisnis.[4]

Alter berpendapat untuk sistem informasi sebagai tipe khusus dari
sistem kerja. Sistem kerja adalah suatu sistem di mana manusia dan/
atau mesin melakukan pekerjaan dengan menggunakan sumber daya untuk
memproduksi produk tertentu dan/atau jasa bagi pelanggan. Sistem
informasi adalah suatu sistem kerja yang kegiatannya ditujukan untuk
pengolahan (menangkap, transmisi, menyimpan, mengambil, memanipulasi
dan menampilkan) informasi.[5]

Dengan demikian, sistem informasi antar-berhubungan dengan sistem data
di satu sisi dan sistem aktivitas di sisi lain. Sistem informasi
adalah suatu bentuk komunikasi sistem di mana data yang mewakili dan
diproses sebagai bentuk dari memori sosial. Sistem informasi juga
dapat dianggap sebagai bahasa semi formal yang mendukung manusia dalam
pengambilan keputusan dan tindakan.

Sistem informasi merupakan fokus utama dari studi untuk disiplin
sistem informasi dan organisasi informatika.[6]
[sunting] Komponen

Ini terdiri dari komputer, instruksi, fakta yang tersimpan, manusia
dan prosedur.

SI dapat dikategorikan dalam empat bagian:

   1. Sistem Informasi Manajemen
   2. Sistem Pendukung Keputusan
   3. Sistem Informasi Eksekutif
   4. Sistem Pemrosesan Transaksi

[sunting] Referensi

   1. ^ "Definition of Application Landscape". Software Engineering
for Business Information Systems (sebis). 21 Januari 2009.
http://wwwmatthes.in.tum.de/wikis/system-cartography/application-land....
Diakses pada 14 Januari 2011.
   2. ^ SEI Report, "Glossary"
   3. ^ Kroenke, D M. (2008). Experiencing MIS. Prentice-Hall, Upper
Saddle River, NJ
   4. ^ O'Brien, J A. (2003). Introduction to information systems:
essentials for the e-business enterprise. McGraw-Hill, Boston, MA
   5. ^ Alter, S. The Work System Method: Connecting People,
Processes, and IT for Business Results. Works System Press, CA
   6. ^ Beynon-Davies P. (2009). Business Information Systems.
Palgrave, Basingstoke

sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_informasi